Text
Ya Allah, Aku Cinta Ibu
Perjuangan ibu sepanjang masa, tiada pernah minta balas jasa, tiada memaksa untuk dicinta. Walaupun perjalanannya dirundung duka lara, ia senantiasa ikhlas, tegar, dan tiada pernah menyia-nyiakan kita. Sebisa mungkin ia berusaha dan berkorban sepenuh hati. Akankah segala kenangan dan kisah indah bersama perempuan bermata indah itu kita lupakan seiring hari makin senja, kulit mengeriput termakan usia?
Bagaimanakah bila di akhirat nanti timbul pertanyaan tentang bakti kita padanya? Adakah jawaban yang paling menyelamatkan selain, “Ya Allah, aku mengasihi ibuku hingga keranda membawa jasadnya ke liang kubur, Ya Rahman, aku telah menemaninya hingga seluruh tanah-Mu menimbuni bilah-bilah papannya dalam rumah kepulangan,” adakah saudaraku?
Buku sederhana ini menyajikan tulisan tentang masa-masa indah bersama perempuan yang bermata mirip dengan kita. Selamat merayakan cinta dan mengenang segala kisah indah bersama ibu.
Ibu, senyummu mendekatkan kami pada surga-Nya.
Ibu, tangismu adalah duka kami. Ibu Ibu, dekapmu adalah surga tiada tara di dunia ini. Pada perkasa tanganmu kami letakkan segala keluh dan kesah.
Ibu tidak pernah mengeluh dan tiada membantah.
Ibu, tiada berakhir terima kasih kami untukmu.
Segala kenangan indah bersamamu, akan senantiasa kami abadikan, kami simpan, kami jadikan pelajaran, hingga surga dibukakan untuk kita. Ibu, maafkan segala kesalahan kami, kealpaan kami, dan kenistaan kami. Kami senantiasa berdoa, semoga Allah kabulkan cinta kita sampai surga.
B06566 | 808.83 WIJ y c1 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (800) | Tersedia |
B06567 | 808.83 WIJ y c2 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (800) | Tersedia |
B06568 | 808.83 WIJ y c3 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (800) | Tersedia |
B06569 | 808.83 WIJ y c4 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (800) | Tersedia |
B06570 | 808.83 WIJ y c5 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain