Text
Modernisasi di Jantung Budaya Jawa: Mangkunegaran 1896-1944
Jawa telah menjadi pusat kekuatan politik dan budaya di Nusantara sejak Zaman Hindu-Budha. Salah satu pusat adalah adalah Surakarta, wilayah dimana pernah berdiri dua kekuatan politik: Kesunanan dan Maangkunegaran. Dalam cara mengelola pemerintahan dan pengembangan kebudayaan,Mangkunegaran lebih Modern, dalam arti lebih banyak mendapat pengaruh barat, terutama Belanda. Karakter ini dipilih mangkunegaran sebagai cara menunjukkan eksistensinya dihadapan Sunan, Sultan, Dan Belanda.
Berbedaberbeda dengan buku buku lain yang membahas birokrasi pemerintahan Jawa secara umum, yang menganggap kekuasaan bersifat feodal, tradisional, dan hierarkis birokratis, buku ini menyajikan gambaran yang berbeda.Mangkunegaran merupakan salah satu pusat pmerintahan Jawa yang bersifat aristo-demokratis yang modern dan sederhana dalam tatanan birokrasinya. Buku ini juga member gambaran yang relative lengkap tentang perubahan dalam mengelola Negara, dari Negara tradisional menjadi Negara kerajaan yang modern.
Layak dibaca oleh mahasiswa dan guru sejarah, politisi serta siapa saja yang merasa perlu memahami system pemerintahan di keraton-keraton Jawa masa lalu, sebagai bahan perbandingan dengan tata pemerintahan Indonesia masa kini.
B02756 | 959.8 WAS m c1 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (900) | Tersedia |
B02757 | 959.8 WAS m c2 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (900) | Tersedia |
B02758 | 959.8 WAS m c3 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (900) | Tersedia |
B02759 | 959.8 WAS m c4 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (900) | Tersedia |
B02760 | 959.8 WAS m c5 | Perpustakaan SMPN 275 Jakarta (900) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain